Untuk sekelumit cintamu
Aku tertatih menahan sengat matahari
Berdiri pada puing-puing beling panas
Merobek, melumpuhkan kaki
Dalam mimpi, kuhanya saksikan bara api
Kau melayang, merobek kertas-kertas luka dalamku
Menghilang, membekaskan senyum beku
Pergi, membiarkan aku sendiri dalam sayup-sayup malam sendu
Untuk setitik senyummu
Kutinggalkan mimpi-mimpi masa lalu
Aku tetap terjaga setiap malam
Menangis tanpa suara
Tanpa air mata
Namun kau tak melihatnya
Mengapa apa yang kurasakan ini tak kan pernah pergi?
Setelah apa yang kau lakukan padaku
Aku masih tetap tak bisa menyentuh ulu hatimu.
4 komentar:
#EaEa
#eaea juga metikaK :p
Sel, sajake koq kw lara bgt ?
Yo tak tukoke handsaplast sakerdus :P
aku ora lara in, iki puisine nemu neng binderku :D trs tak post, dan aku lali sapa sik nggawe..
y kene tukokke hansaplast :p
Posting Komentar